Selasa, 30 Juni 2015

METODE PENGUKURAN KINERJA WEB

Penelitian ini berbentuk studi kasus dan metode penelitiannya bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan penyebaran angketdaftar pertanyaan ke sejumlah responden yang dipilih berdasarkan kemampuan dan relevandengan pekerjaan mereka. Semua jawaban responden dapat dipertanggungjawabkankebenarannya. Total responden berjumlah 13 orang, yang terdiri dari Asistant Manager,Accounting, Supervisor, Marketing Manager, Operasional Manager dan Executive (masing-masing 1 orang), beserta staff (5 orang), dan Customer Service (2 orang). Untuk pengukurankinerja aplikasinya menggunakan metode IT Balanced Scorecard. Metode IT BalancedScorecard terdiri dari perspektif kontribusi organisasi, perspektif orientasi pengguna, perspektif keunggulan operasional,dan perspektif orientasi masa depan.

Pengukuran ini diawali dengan melakukan penyelarasan (penyesuaian) visi, misi,strategi perusahaan dan divisi IT (Information Technology). Kegiatan ini untuk mengetahuitujuan sebenarnya dalam melakukan perencanaan jangka panjang terhadap semua proses bisnis. Selanjutnya mendeskripsikan isi dari strategi divisi IT dengan masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard ke dalam diagram hubungan sebab akibat, agar memahami secara spesifik tujuan yang akan dicapai. Kemudian melakukan proses perhitungan IT Balanced Scorecard. Kemudian melanjutkan proses pengukuran kinerja aplikasi WBS tersebut. Berikutnya untuk semua nilai dari hasil pengukuran tersebut dimasukan kedalam tabel pengukuran kinerja agar dapat dijadikan rekomendasi atau masukan untuk melakukan perbaikan, mempertahankan dan meningkatkan kinerja serta investasi di waktu mendatang.

Mekanisme perhitungan untuk masing-masing perspektif diawali dengan penentuannilai sasaran strategis untuk setiap komponen yang dinilai pada bagian ukuran strategis. Nilaisasaran strategis ini berasal dari wawancara dengan pihak manajemen (eksekutif). Untuk nilaikondisi aktual diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: total dari perkalian antara jumlahresponden yang menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’ dengan nilai bobot. Nilai bobot ‘ya’ adalah 2 dan‘tidak’ adalah 1. Kemudian nilai total tersebut dibagi dengan jumlah responden. Kemudian nilai total tersebut di kalikan 50% (50% karena skala ada 2, maka 100%:2). Selanjutnya untukmendapatkan nilai pencapaiannya adalah nilai hasil perkalian tersebut dibagi dengan sasaranstrategis dan dijadikan dalam bentuk persentase. Untuk menghitung hasil pembobotan tujuanstrategis menggunakan perumusan sbb: (1) Bobot = nilai bobot bersumber dari pihakmanajemen perbankan, (2) Hasil Tujuan = (Hasil Ukuran/100) x Bobot, (3) Hasil Ukuran = Hasil rata-rata pencapaian dari pengolahan data dari masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard, (4) Total merupakan hasil persentase dari masing-masing perspektif.

PENGERTIAN SEMANTIK WEB dan PENERAPAN SEMANTIK WEB

Semantic web atau web semantik merupakan salah satu perkembangan pada aplikasi web. Menurut bahasa, web semantik mempunyai arti web yang memiliki makna. Dengan kata lain, web semantik merupakan suatu aplikasi web yang mempunyai knowledge base tertentu sehingga bisa dikatakan web semantik mempunyai sifat lebih pintar dari web sebelumnya. Salah satu contoh dari web semantik adalah web tersebut bisa merekomendasikan sesuatu kepada user sesuai dengan interest usernya masing-masing. Dengan demikian, bisa jadi ketika beberapa orang mengakses satu alamat web yang sama, konten atau isi dari halaman web tersebut tidak akan sama. Salah satu contoh dari web semantik adalah igoogle. Ketika pertama kali membuka igoogle, kita akan diminta untuk mengisi lokasi tempat kita berada, setelah itu baru kita menuju ke halaman beranda igoogle. Dengan demikian, bisa jadi isi dari halaman beranda igoogle akan berbeda-beda sesuai dengan lokasi yang diisikan sebelumnya, baik itu dari isi berita, suhu udara, dan yang lainnya.
Web semantic atau semantik web dicetuskan pertama kali oleh Tim Berners-Lee pada tahun 2001. Web semantik sering disebut sebagai web versi 3.0. Dalam pembuatan aplikasi web semantik tidak semudah membuat aplikasi web biasa. Untuk membuat web semantik terdapat beberapa teknologi yang perlu dipelajari, diantaranya adalah RDF, ontologi, query RDF, RDF Store, dan masih banyak lagi yang perlu dipelajari.

CONTOH PENERAPAN WEB SEMANTIK

            Apabila kita mengetik di pencarian dengan keyword “tanggal berapa indonesia ulang tahun?.” maka jawaban dari pencarian tersebut yang keluar adalah “17 Agustus 1945.“ begitu mudah bukan ?
 Contoh lain web semantik adalah :

1. SIOC ( http://sioc-project.org/ ) Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan semantic website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas yang mana kelak pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.
2. Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard.
3. Second Life merupakan dunia virtual berbasis Internet. Mungkin di masa depan kita bisa hidup di dunia virtual itu yaitu di internet karena memang kehidupan di dalam Second Life meniru apa saja yang dilakukan oleh Anda dan yang ada di dunia nyata ini, dimana kita bisa berteman, melakukan aktivitas, berbicara dengan teman Anda, bertukar opini, bahkan berbisnis dan lain-lainnya yang ada di dunia ini. 
4. Google Co-Op yang beralamatkan di http://www.google.com/coop/. Google Co-Op merupakan salah satu service yang disediakan Google dan mulai beroperasi sejak tahun 2006 dan merupakan fungsi search yang ditambahkan di search engine Google dengan penambahan fitur yang lebih luas dan diharapkan Google Co-Op dapat memberikan sesuatu yang tepat yang sedang dicari orang-orang.
5.     Web Servies yakni teknologi web yang memungkinkan sebuah aplikasi mampu berhubungan dengan aplikasi lainnya melalui protokol HTTP dengan format pesan XML

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WEB 3.0 ( WEB SEMANTIK )

1. SOAP : Simple Object Access Protocol adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML   melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.
2. REST : REpresentational State Transfer atau transfer keadaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia seperti WWW.
Contoh : Amazon Associates Web Services (AAWS) yakni layanan (Web As Services) berupa HTTP request (post / Get) yang dapat digunakan oleh pihak deceloper dan data di Amazon untuk kegiatan Affiliate (mempromosikan produk amazon).
3. WSDL : format XML yang diterbitkan untuk menerangkan webservice. WSDL mendefinisikan:

·  pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju web service
·  koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka)
·  Bagaimana port type yang ditentukan dijadikan wire protokol di mana servis ditempatkan.

4. WDDX : Web Distributed Data eXchange. Mekanisme pertukaran data dari lingkungan yang berbeda

APLIKASI PADA WEB 3.0

RDF digunakan pada aplikasi berikut ini:

1. RSS (RDF Site Summary) : RSS memberikan informasi yang terupdate tanpa kita mengunjungi web tersebut
2. FOAF (Friend of a Friend) : Didesain tuk mendeskripsikan orang-orang, ketertarikan dan hubungan mereka
3. SIOC (Semantically-Interlinked Online Commnities) : Menerangkan komunitas Online dan membuat koneksi antara diskusi berbasis Internet seperti message board, mailing list, blog.

            Untuk aplikasi yang memproses informasi digunakanlah OWL (Web Ontology Language), OWL berbasis XML dan dengan mudahnya dapat melakukan pertukaran antara mesin dan OS yang berbeda dan bahasa aplikasi yang berbeda.




Beberapa sub-language (spesies) yang dimiliki OWL:

·OWL Lite : Digunakan untuk mendukung pengguna yang memerlukan klasifikasi hirarki dan dalam batasan yang sederhana.
·OWL DL : Mendukung konstruksi seluruh OWL, tetapi hanya digunakan pada batasan tertentu.
·OWL Full : Yang menginginkan maksimum penggunaan dan sintaksis gunakanlah OWL Full.

KELEBIHAN PADA WEB 3.0

>   Kecepatan berinteraksi antar apps, karena menggunakan sarana HTTP 
>   Ketepatan / Keakuratan data, karena data yang dikirim (request) dan diterima (response) semuanya berbasiskan XML 
>   Kemudahan, mengola request dan response, karena standar pesan XML 
>   Fleksibel, contoh aplikasi PHP mampu berhubungan dengan java, begitu sebaliknya, karena semuanya menggunakan protokol HTTP.
>   Bukti joomla (PHP) kini mampu berhubungan dengan alfresco yang dibangun dengan java
>   Metode : XML-RPC, SOAP, dan REST.